Mila kula anganggit sêrat punika, supados kawontênanipun têtuwuhan tuwin oyod-oyodan ingkang kathah paedahipun, sagêda kasumêrêpan ing akathah, dene ingkang kula wastani têtuwuhan wau kathah ingkang kaanggêp rêrungkudan kemawon, inggih lêrês ngantos sapriki jampi Jawi sampun kangge, ananging kadospundi kanggenipun sarta rekanipun angangge jampi wau, makatên ugi namanipun tanêman ingkang kangge jampi asring kadamêl wados, mila pangupadosipun katêrangan bab jampi-jampi Jawi asring botên sagêd kadugèn, sarta kawruh bab jampi-jampi wau asring ical sarêng ingkang gadhah kawruh wau tilar ing donya, awit kawruhipun dipun damêl wados.

Minggu, 31 Maret 2019

Keseimbangan Gizi Isi Piringku


Inilah Pentingnya Keseimbangan Gizi dalam"Isi Piringku"

BY - 11:24:00 PM



 

Inilah Pentingnya keseimbangan Gizi dalam"Isi Piringku"

Setiap orang tua tentu senang jika anaknya tumbuh dengan sehat dan ceria. Namun sebagai orang tua apakah kita semua memahami bagaimana ciri anak yang sehat? Apakah anak sehat itu semata-mata ditunjukkan oleh kondisi anak yang tidak dalam keadaan sakit? Ternyata ciri anak sehat itu bukan semata-mata tidak dalam keadaan sakit, namun anak yang sehat memiliki ciri –ciri sebagai berikut, yaitu : tumbuh dengan baik, tingkat perkembangan sesuai dengan usianya, nampak aktif dan gesit. Mata nampak jernih dan bersinar, nafsu makannya baik, bibir dan lidah terlihat segar, nafas tidak berbau, kulit dan rambutnya bersih dan tidak kering serta mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan. 
 
Anak menjadi sehat secara fisik jika kebutuhan gizinya terpenuhi, berolah gerak secara teratur dan hidup dalam lingkungan yang bersih. 

Memenuhi kebutuhan gizi pada anak tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Karena anak-anak itu sama halnya dengan orang dewasa yang juga mempunyai selera terhadap makanan. Kita yang sudah dewasa pun pastinya juga tidak mau jika dipaksa untuk memakan makanan yang tidak kita sukai. Inilah seninya menjadi orang tua, yang harus punya trik khusus agar anak mau mengkonsumsi makanan yang memenuhi kebutuhan gizinya. Untuk situasi seperti ini terkadang dibutuhkan otak kancil dan tangan dingin agar bisa main halus, sehingga anak terperangkap dalam scenario yang kita buat. Istilah kasarnya begitu sih, tapi tujuannya baik kan? Hihihi 



 
Mengapa orang tua harus berusaha sedapat mungkin memenuhi gizi anaknya? Karena kekurangan gizi pada anak dampaknya dapat dirasakan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Anak yang kurang gizi dalam jangka pendek dapat mengalami penurunan daya tahan tubuh yang dapat mengakibatkan anak jadi sakit. 

Sedangkan kekurangan gizi dalam waktu yang lama, akibatnya pun bisa dirasakan dalam jangka waktu yang panjang. Kurang gizi kronis dapat mengakibatkan stunting atau tinggi tubuh anak yang kurang dari yang seharusnya. Selain itu juga dapat mengakibatkan perkembangan otak terhambat sehingga mengakibatkan intelegensi anak lebih rendah dari kondisi normal. Untuk Stunting, angkanya cukup besar di Indonesia, kurang lebih 9 juta anak mengalaminya. Stunting juga dapat mengakibatkan anak jadi kurang percaya diri. 

Perlu diwaspadai juga, pemenuhan gizi pada ibu hamil. Karena seperti yang kita tahu bahwa 1000 hari pertama kehidupan yang dimulai sejak anak masih dalam kandungan itu berpengaruh pada kesehatan anak sepanjang hidupnya. 1000 hari pertama kehidupan ini terdiri dari 270 hari pada masa kehamilan dan 730 hari setelah bayi lahir, atau sampai anak berusia dua tahun. Dampak kekurangan gizi pada masa ini bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. 

Jika kebutuhan gizi pada saat hamil terpenuhi, maka akan melahirkan anak yang sehat. Anak yang sehat tentu nafsu makannya juga baik, sehingga penyerapan gizinya lebih optimal. Sedangkan anak yang kurang sehat, nafsu makan rendah sehingga nutrisi yang diserapnya juga rendah. Hal ini juga dapat mengakibatkan stunting. 

Untuk mencegah terjadinya stunting pada bayi dengan cara memberikan asi yang cukup. Yaitu 6 bulan pertama ASI eksklusif dilanjutkan dengan penambahan MP ASI di usia selanjutnya sampai dua tahun. Karena ASI adalah satu-satunya super food yang ada di dunia ini. Keajaiban ASI adalah mampu memberikan nutrisi sesuai kebutuhan gizi sang bayi. Inilah pentingnya Isi Piringku untuk Ibu menyusui, agar kualitas ASI terjaga.

Setelah dua tahun masa pemberian ASI berakhir inilah pemenuhan gizi anak hanya didapatkan dari makanan dan minuman sehari-hari. 



Sebelum melakukan beribu cara untuk membujuk anak agar mau mengkonsumsi makanan yang kita sediakan, hendaknya sebagai Ibu kita harus paham terlebih dahulu apa yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dan berapa jumlahnya agar memenuhi kebutuhan itu. 


 
Gambar diatas adalah gambar tumpeng gizi seimbang. Dari tumpeng tersebut kita dapat mengetahui bahwa setelah kebutuhan akan air minum, proporsi terbesar diisi oleh makanan pokok. Makanan pokok adalah makanan yang mengandung karbohidrat. Selain nasi putih makanan pokok dapat berupa nasi jagung, singkong, bihun, roti dan biscuit terutama yang terbuat dari gandum utuh, kentang, sagu bihun dan lain-lain. Kemudian diikuti sayur dan buah yang jumlahnya harus lebih banyak daripada lauk pauk yang mengandung protein nabati dan hewani. 

Ibu Qonita Rachmah, S.Gz., M.Sc (Nutr & Diet), dalam kelas Bunda SGM Surabaya memperkenalkan konsep isi piringku. Dimana dalam satu kali makan terdiri atas ½ bagian buah dan sayur. Sedangkan setengah bagiannya lagi terbagi menjadi 2/3 bagian adalah makanan pokok dan 1/3nya adalah lauk pauk. Nah dengan cara ini kita jadi lebih mudah membayangkan proporsi makanan yang akan kita berikan pada si kecil bukan? 




Dan untuk memenuhi kebutuhan gizinya, hendaknya anak makan teratur sebanyak 3 kali dalam sehari dan diselingi oleh jajanan sehat yang lebih baik dibuat sendiri. 

Anak terkadang menolak sayur atau buah yang kita sediakan, bosan katanya. Hal ini ada untungnya juga lo, karena dengan demikian ibu jadi dituntut untuk lebih kreatif menyiapkan menu lainnya yang berarti membuat masakan dari bahan yang berbeda. 

 
Masing masing bahan makanan itu mengandung nutrisi yang berbeda. Dengan mengkonsumsi berbagai jenis makanan sama artinya dengan memasukkan berbagai macam nutrisi pada tubuh anak. Perlu diingat juga, bahwa nutrisi yang masuk pada tubuh anak juga harus seimbang dengan energy yang dikeluarkan. Jika terlalu banyak nutrisi yang masuk, sementara anak kurang bergerak akan mengakibatkan obesitas. Dan obesitas ini meningkatkan potensi anak terserang penyakit degenerative seperti diabetes, jantung, stroke dan lain-lain. Salah satu cara agar anak aktif bergerak adalah dengan mengurangi penggunaan gadged. 


 
Nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh secara garis besar ada dua macam. Yaitu makronutrient dan mikronutrient. Untuk makronutrient itu berupa karbohidrat, protein dan lemak yang dapat kita peroleh melalui makanan sehari hari. 
 
Sedangkan mikronutrient ini jenisnya ada banyak, dibutuhkan hanya sedikit namun harus terpenuhi setiap harinya. Mikronutrient ini termasuk didalamnya adalah berbagai jenis vitamin dan mineral. Kekurangan mikronutrien ini dapat mengakibatkan penyakit sesuai dengan kekurangannya. Misalnya kekurangan zat besi dapat mengakibatkan anemia. Jika terserang anemia, anak akan lemah, letih dan lesu. Kekurangan zat yodium dapat mengakibatkan gondok, kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan gusi berdarah dan sariawan, mimisan, rambut kering dan mudah rontok serta luka yang tak kunjung sembuh. 
 
Contoh diatas hanya sebagian kecil saja akibat dari kekurangan mikronutrient , padahal masih banyak lagi macam macam mikronutrient yang belum saya sebutkan. Tak perlu risau, anak akan kekurangan nutrisi. Tetap berikan makanan yang bervariasi dengan gizi seimbang, dan untuk memenuhi kebutuhan mikronutrientnya, anak juga bisa diberi susu pertumbuhan. 

Karena dalam susu pertumbuhan itu terdapat zat nutrisi seperti Kalsium, Protein, Karbohidrat,minyak ikan, Omega 3, Omega 6, Zink, Vitamin A, Vitamin C, Vitamin B, Vitamin D dan masih banyak lagi. Dengan mengkonsumsi susu pertumbuhan dua kali sehari maka kebutuhan mikronutrient anak akan tercukupi. Semua anak menyukai susu bukan? 


 
Nah, dengan gizi yang terpenuhi, olah gerak yang cukup dan lingkungan yang sehat maka anak-anak Indonesia dapat menjadi Generasi Maju yang cerdas dan kreatif. Tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya serta memiliki rasa percaya diri yang tinggi sehingga menjadi anak yang mandiri dan mudah bergaul dengan teman-temannya seperti harapan kita semua. Yuk "Isi Piringku" dengan gizi seimbang! 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar