Mila kula anganggit sêrat punika, supados kawontênanipun têtuwuhan tuwin oyod-oyodan ingkang kathah paedahipun, sagêda kasumêrêpan ing akathah, dene ingkang kula wastani têtuwuhan wau kathah ingkang kaanggêp rêrungkudan kemawon, inggih lêrês ngantos sapriki jampi Jawi sampun kangge, ananging kadospundi kanggenipun sarta rekanipun angangge jampi wau, makatên ugi namanipun tanêman ingkang kangge jampi asring kadamêl wados, mila pangupadosipun katêrangan bab jampi-jampi Jawi asring botên sagêd kadugèn, sarta kawruh bab jampi-jampi wau asring ical sarêng ingkang gadhah kawruh wau tilar ing donya, awit kawruhipun dipun damêl wados.

Minggu, 31 Maret 2019

ILM Isi Piringku


ILM Isi Piringku


Video ILM Isi Piringku ini merupakan iklan layanan masyarakat sebagai kampanye pola makan sehat untuk memenuhi gizi seimbang kepada masyarakat. Isi Piringku sendiri merupakan slogan pengganti dari 4 Sehat 5 Sempurna. Dalam video tersebut juga menekankan untuk membatasi gula, garam dan lemak dalam konsumsi sehari hari.









Isi Piringku Pecahkan Rekor MURI



Baru-baru ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI berhasil memecahkan rekor dunia dan mendapatkan penghargaan dari MURI dengan menggelar acara makan bersama sesuai porsi “Isi Piringku”. Acara makan bersama tersebut diadakan sebagai bagian dari puncak perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54 dan berhasil menarik sebanyak 3.284 warga Jakarta untuk ikut serta. Dengan menggelar acara makan bersama ini, Menteri Kesehatan Nila Moeloek berharap masyarakat bisa lebih mengenal lagi tentang porsi makan yang ideal. Nah, sebenarnya seperti apa sih konsep “Isi Piringku” yang dicanangkan oleh Kemenkes ini? Yuk, simak penjelasannya di sini.

Meninjau Ulang 4 Sehat 5 Sempurna


Selama ini, kebanyakan masyarakat Indonesia mengenal slogan “4 Sehat 5 Sempurna” sebagai pedoman untuk memenuhi gizi yang seimbang. 4 Sehat 5 Sempurna terdiri dari makanan yang mengandung 4 sumber nutrisi, yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur-sayuran, buah-buahan, dan disempurnakan dengan susu. Namun, konsep 4 Sehat 5 Sempurna yang dulu sempat digaungkan oleh pemerintah ini ternyata sudah dianggap tidak lagi sesuai, karena pedoman makan ini malah bisa menjadi tidak sehat bila porsi dan gizinya tidak seimbang. Misalnya, bila seseorang menerapkan 4 Sehat 5 Sempurna, tapi dengan porsi nasi yang lebih banyak dari lauk dan sayur, maka orang tersebut tidak akan mendapatkan manfaat kesehatan seperti yang diharapkan.

Selain itu, pedoman makan yang satu ini juga seolah-olah mengharuskan nasi sebagai makanan yang harus selalu ada dalam pola makan sehat. Padahal, ada banyak makanan berkarbohidrat lain yang lebih sehat dan bisa dijadikan sebagai pengganti nasi. Misalnya, kentang, jagung, singkong, dan umbi-umbian lainnya. Begitupun dengan keberadaan susu dalam pedoman 4 Sehat 5 Sempurna dianggap belum tentu cocok dikonsumsi semua orang, terutama bagi yang memiliki intoleransi laktosa.


Kenalan dengan Isi Piringku


Menanggapi hal tersebut, akhirnya Kementerian Kesehatan mulai memperkenalkan slogan “Isi Piringku” sebagai pengganti slogan “4 Sehat 5 Sempurna” untuk pedoman makan sehari-hari guna memenuhi gizi seimbang. Konsep Isi Piringku adalah satu piring makan yang terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein. Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat membatasi konsumsi karbohidrat serta lebih banyak mengonsumsi serat dan vitamin, sehingga risiko masalah kesehatan, seperti diabetes dan obesitas pun bisa berkurang.

Selain membatasi porsi makanan, Isi Piringku juga menekankan pentingnya membatasi gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari. Jumlah takaran gula paling banyak yang bisa dikonsumsi seseorang dalam sehari adalah empat sendok makan, garam satu sendok teh, dan lemak atau penggunaan minyak goreng maksimal lima sendok makan.

Dalam perkembangan ilmu gizi yang baru, pedoman “4 Sehat 5 Sempurna” pun berubah menjadi pedoman gizi seimbang yang terdiri dari 10 pesan tentang menjaga gizi. Dari 10 pesan tersebut, dikelompokkan lagi menjadi empat pesan pokok, yaitu untuk menjaga pola makan gizi seimbang, minum air putih yang cukup, beraktivitas fisik minimal selama 30 menit per hari, serta mengukur tinggi dan berat badan yang sesuai untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh.

Pedoman makan yang dicanangkan oleh Kemenkes ini diharapkan dapat mencegah timbulnya gizi buruk atau malnutrisi serta memberikan masyarakat Indonesia rekomendasi diet yang sehat. Dengan adanya program baru ini, diharapkan kamu bisa lebih peduli lagi terhadap kesehatan diri sendiri dan keluarga. Jadi, coba cek lagi, apakah isi piringmu sudah memenuhi gizi yang seimbang?







Festival Kuliner dan Pemecahan Rekor Makan Bersama Bekal ''Isi Piringku'' Warnai Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-54

Jakarta, 18 November 2018



Sehat berawal dari ''isi piringku''. Zat-zat yang terkandung di dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi membawa pengaruh terhadap sistem tubuh. Maka tidak salah bila dikatakan bahwa pola asupan makanan menentukan status kesehatan seseorang.

Makan bukan untuk sekadar kenyang, tetapi perlu memenuhi kebutuhan nutrisi dan menjaga kesehatan tubuh. Karena itu, masyarakat hendaknya memahami pedoman gizi seimbang yang saat ini disebut dengan istilah ''Isi piringku''. Dalam satu porsi sajian, sayur-sayuran dan buah-buahan hendaknya memiliki porsi separuh bagian piring setiap makan. Sementara itu, separuh bagian priring lainnya diisi dengan makanan pokok sumber karbohidrat dan lauk-pauk yang banyak mengandung protein.

Karena itu, Kementerian Kesehatan RI terus menerus mengkampanyekan ''Isi Piringku'' agar diketahui dan dipahami, sehingga masyarakat dapat membiasakan diri berpola makan yang tepat agar sehat.

''Seperti kita ketahui, saat ini Indonesia tengah menghadapi beban ganda masalah gizi (double burden of nutition problem). Di satu sisi kita menghadapi masalah undernutrisi (gizi kurang, pendek/ stunting, dan kurus), namun di sisi lain kita juga dihadapkan pada masalah obesitas (kegemukan)'', tutur Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), pada acara puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54 tahun 2018 di Parkir Timur Senayan, Jakarta (18/11/2018).

Pada momen tersebut, para pegawai Kementerian Kesehatan hadir bersama keluarga dan membawa bekal dengan porsi ''Isi Piringku'' dan berupaya memecahkan target rekor 1.000 Orang Makan Bersama Bekal Isi Piringku pada Puncak HKN ke-54 tahun 2018.

Pada kesempatan yang sama, para pegawai Kementerian Kesehatan beserta keluarganya melaksanakan jalan sehat dan sepeda bersama, pelemparan bola bertuliskan ''Indonesia Bergerak'' dan talkshow kesehatan dan Isi Piringku bersama Olga Lydia. Selain itu, dilanjutkan dengan demo masak bersama chef Degan, dan festival kuliner yang diikuti 41 usaha kecil menengah yang mengajikan makanan dengan porsi isi piringku.

Untuk mencapai cita-cita bersama, Indonesia menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan di mata dunia, maka kita harus mempersiapkan generasi muda Indonesia yang unggul disetiap bidang, serta generasi yang juga sehat secara jasmani dan rohani agar mampu berkompetisi dengan negara lain di tingkat global. Untuk itu, kecukupan dan kesinambungan asupan gizi sejak masa kehamilan, usia bayi dan anak merupakan hal yang sangat penting dan sangat ditekankan ketersediaannya. Pada akhirnya, kesehatan generasi bangsa sangat ditentukan bagaimana penerapan pola makan isi piringku di setiap keluarga Indonesia.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id. (myg)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar