Mila kula anganggit sêrat punika, supados kawontênanipun têtuwuhan tuwin oyod-oyodan ingkang kathah paedahipun, sagêda kasumêrêpan ing akathah, dene ingkang kula wastani têtuwuhan wau kathah ingkang kaanggêp rêrungkudan kemawon, inggih lêrês ngantos sapriki jampi Jawi sampun kangge, ananging kadospundi kanggenipun sarta rekanipun angangge jampi wau, makatên ugi namanipun tanêman ingkang kangge jampi asring kadamêl wados, mila pangupadosipun katêrangan bab jampi-jampi Jawi asring botên sagêd kadugèn, sarta kawruh bab jampi-jampi wau asring ical sarêng ingkang gadhah kawruh wau tilar ing donya, awit kawruhipun dipun damêl wados.

Minggu, 31 Maret 2019

Poster Jurus Makan Buah (Anak)

Poster Ayo Bergerak

Poster 12 Tips Hidup Sehat

PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)



PHBS

 Gambar Seputar PHBS Kesehatan

Gerakan PHBS Sebagai Langkah Awal Menuju Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat

PHBS merupakan kependekan dari Pola Hidup Bersih dan Sehat. Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.

Perilaku hidup bersih sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk menularkan pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna menambah pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih dan sehat.

PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari – hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat.

Terdapat langkah – langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka atau pimpinan masyarakat, pembinaan suasana dan juga pemberdayaan masyarakat dengan tujuan kemampuan mengenal dan tahu masalah kesehatan yang ada di sekitar; terutama pada tingkatan rumah tangga sebagai awal untuk memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih sehat.

Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.



Beberapa Tatanan PHBS

Tatanan PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari tempat beraktivitas dalam kehidupan sehari – hari. Berikut ini 5 tatanan PBHS yang dapat menjadi simpul – simpul untuk memulai proses penyadartahuan tentang perilaku hidup bersih sehat :
  • PHBS di Rumah tangga
  • PHBS di Sekolah
  • PHBS di Tempat kerja
  • PHBS di Sarana kesehatan
  • PHBS di Tempat umum

Manfaat PHBS


Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup.

  • Manfaat PHBS Di Sekolah
PHBS di sekolah merupakan kegiatan memberdayakan siswa,guru dan masyarakat lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat untuk menciptakan sekolah sehat. Manfaat PHBS di Sekolah mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan proses belajarmengajar dan para siswa, guru hingga masyarakat lingkungan sekolah menjadi sehat.

  • Manfaat PHBS Di Rumah Tangga
Menerapkan PHBS di rumah tangga tentu akan menciptakan keluarga sehat dan mampu meminimalisir masalah kesehatan. Manfaat PHBS di Rumah tangga antara lain, setiap anggota keluarga mampu meningkatkan kesejahteraan dan tidak mudah terkena penyakit, rumah tangga sehat mampu meningkatkan produktifitas anggota rumah tangga dan manfaat phbs rumah tangga selanjutnya adalah anggota keluarga terbiasa untuk menerapkan pola hidup sehat dan anak dpt tumbuh sehat dan tercukupi gizi

  • Manfaat PHBS Di Tempat Kerja
PHBS di Tempat kerja adalah kegiatan untuk memberdayakan para pekerja agar tahu dan mau untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dan berperan dalam menciptakan tempat kerja yang sehat. manfaat PHBS di tempat kerja yaitu para pekerja mampu meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit, meningkatkan produktivitas kerja dan meningkatkan citra tempat kerja yang positif .

  • Manfaat PHBS di Masyarakat
Manfaat PHBS di masyarakat adalah masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat, mencegah penyebaran penyakit, masyarakat memanfaatkan pelayanan fasilitas kesehatan dan mampu mengembangkan kesehatan yang bersumber dari masyarakat.


Indikator PHBS Di Sekolah

PHBS Di Sekolah merupakan langkah untuk memberdayakan siswa,guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar bisa dan mau melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dalam menciptakan sekolah yang sehat.


Contoh phbs di sekolah

  • Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan,
  • Mengkonsumsi jajanan sehat,
  • Menggunakan jamban bersih dan sehat
  • Olahraga yang teratur
  • Memberantas jentik nyamuk
  • Tidak merokok di lingkungan sekolah
  • Membuang sampah pada tempatnya, dan
  • Melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah untuk menciptakan lingkungan yang sehat.

Tatanan PHBS Rumah Tangga


Salah satu tatanan PHBS yang utama adalah PHBS rumah tangga yang bertujuan memberdayakan anggota sebuah rumah tangga untuk tahu, mau dan mampu menjalankan perilaku kehidupan yang bersih dan sehat serta memiliki peran yang aktif pada gerakan di tingkat masyarakat. Tujuan utama dari tatanan PHBS di tingkat rumah tangga adalah tercapainya rumah tangga yang sehat.

Terdapat beberapa indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga yang dapat dijadikan acuan untuk mengenali keberhasilan dari praktek perilaku hidup bersih dan sehat pada tingkatan rumah tangga. Berikut ini 10 indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga :


  1. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan. Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga kesehatan baik itu dokter, bidan ataupun paramedis memiliki standar dalam penggunaan peralatan yang bersih, steril dan juga aman. Langkah tersebut dapat mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan.
  2. Pemberian ASI eksklusif. Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga 6 bulan menjadi bagian penting dari indikator keberhasilan praktek perilaku hidup bersih dan sehat pada tingkat rumah tangga.
  3. Menimbang bayi dan balita secara berkala. Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan pertumbuhan bayi. Penimbangan dapat dilakukan di Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan hingga 5 tahun. Posyandu dapat menjadi tempat memantau pertumbuhan anak dan menyediakan kelengkapan imunisasi. Penimbangan secara teratur juga dapat memudahkan deteksi dini kasus gizi buruk.
  4. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih. Praktek ini merupakan langkah yang berkaitan dengan kebersihan diri sekaligus langkah pencegahan penularan berbagai jenis penyakit berkat tangan yang bersih dan bebas dari kuman.
  5. Menggunakan air bersih. Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup sehat.
  6. Menggunakan jamban sehat. Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang berkaitan dengan unit pembuangan kotoran dan air untuk keperluan pembersihan.
  7. Memberantas jentik nyamuk. Nyamuk merupakan vektor berbagai jenis penyakit dan memutus siklus hidup makhluk tersebut menjadi bagian penting dalam pencegahan berbagai penyakit.
  8. Konsumsi buah dan sayur. Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh optimal dan sehat.
  9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari. Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun aktivitas bekerja yang melibatkan gerakan dan keluarnya tenaga.
  10. Tidak merokok di dalam rumah. Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah kesehatan bagi perokok pasif. Berhenti merokok atau setidaknya tidak merokok di dalam rumah dapat menghindarkan keluarga dari berbagai masalah kesehatan.



 

Salah Satu Aktivitas PHBS - Cuci Tangan Pakai Sabun



Pentingnya Materi PHBS Di Setiap Tatanan


Selain PHBS dalam tatanan rumah tangga, masih terdapat tatanan lain yang tidak kalah penting seperti PHBS di sekolah dan juga PHBS di tempat kerja. Keseluruhan dari materi PHBS bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan individu dan masyarakat yang terlibat pada setiap tatanan.

Sekolah yang sehat dengan anggota komunitas tingkat sekolah yang berperilaku hidup bersih dan sehat dapat mencegah sekolah menjadi titik penularan atau sumber berbagai penyakit. Demikian pula dengan PHBS di tempat kerja dimana keamanan dan kesehatan menjadi sesuatu yang tidak kalah penting.

Perilaku hidup bersih dan sehat yang berasal dari implementasi materi PHBS dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Menjalankan praktek indikator – indikator PHBS di berbagai tatanan dapat menjadi sebuah gerakan untuk memasyarakatkan perilaku hidup bersih dan sehat dimanapun dan juga kapanpun.






Keseimbangan Gizi Isi Piringku


Inilah Pentingnya Keseimbangan Gizi dalam"Isi Piringku"

BY - 11:24:00 PM



 

Inilah Pentingnya keseimbangan Gizi dalam"Isi Piringku"

Setiap orang tua tentu senang jika anaknya tumbuh dengan sehat dan ceria. Namun sebagai orang tua apakah kita semua memahami bagaimana ciri anak yang sehat? Apakah anak sehat itu semata-mata ditunjukkan oleh kondisi anak yang tidak dalam keadaan sakit? Ternyata ciri anak sehat itu bukan semata-mata tidak dalam keadaan sakit, namun anak yang sehat memiliki ciri –ciri sebagai berikut, yaitu : tumbuh dengan baik, tingkat perkembangan sesuai dengan usianya, nampak aktif dan gesit. Mata nampak jernih dan bersinar, nafsu makannya baik, bibir dan lidah terlihat segar, nafas tidak berbau, kulit dan rambutnya bersih dan tidak kering serta mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan. 
 
Anak menjadi sehat secara fisik jika kebutuhan gizinya terpenuhi, berolah gerak secara teratur dan hidup dalam lingkungan yang bersih. 

Memenuhi kebutuhan gizi pada anak tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Karena anak-anak itu sama halnya dengan orang dewasa yang juga mempunyai selera terhadap makanan. Kita yang sudah dewasa pun pastinya juga tidak mau jika dipaksa untuk memakan makanan yang tidak kita sukai. Inilah seninya menjadi orang tua, yang harus punya trik khusus agar anak mau mengkonsumsi makanan yang memenuhi kebutuhan gizinya. Untuk situasi seperti ini terkadang dibutuhkan otak kancil dan tangan dingin agar bisa main halus, sehingga anak terperangkap dalam scenario yang kita buat. Istilah kasarnya begitu sih, tapi tujuannya baik kan? Hihihi 



 
Mengapa orang tua harus berusaha sedapat mungkin memenuhi gizi anaknya? Karena kekurangan gizi pada anak dampaknya dapat dirasakan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Anak yang kurang gizi dalam jangka pendek dapat mengalami penurunan daya tahan tubuh yang dapat mengakibatkan anak jadi sakit. 

Sedangkan kekurangan gizi dalam waktu yang lama, akibatnya pun bisa dirasakan dalam jangka waktu yang panjang. Kurang gizi kronis dapat mengakibatkan stunting atau tinggi tubuh anak yang kurang dari yang seharusnya. Selain itu juga dapat mengakibatkan perkembangan otak terhambat sehingga mengakibatkan intelegensi anak lebih rendah dari kondisi normal. Untuk Stunting, angkanya cukup besar di Indonesia, kurang lebih 9 juta anak mengalaminya. Stunting juga dapat mengakibatkan anak jadi kurang percaya diri. 

Perlu diwaspadai juga, pemenuhan gizi pada ibu hamil. Karena seperti yang kita tahu bahwa 1000 hari pertama kehidupan yang dimulai sejak anak masih dalam kandungan itu berpengaruh pada kesehatan anak sepanjang hidupnya. 1000 hari pertama kehidupan ini terdiri dari 270 hari pada masa kehamilan dan 730 hari setelah bayi lahir, atau sampai anak berusia dua tahun. Dampak kekurangan gizi pada masa ini bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. 

Jika kebutuhan gizi pada saat hamil terpenuhi, maka akan melahirkan anak yang sehat. Anak yang sehat tentu nafsu makannya juga baik, sehingga penyerapan gizinya lebih optimal. Sedangkan anak yang kurang sehat, nafsu makan rendah sehingga nutrisi yang diserapnya juga rendah. Hal ini juga dapat mengakibatkan stunting. 

Untuk mencegah terjadinya stunting pada bayi dengan cara memberikan asi yang cukup. Yaitu 6 bulan pertama ASI eksklusif dilanjutkan dengan penambahan MP ASI di usia selanjutnya sampai dua tahun. Karena ASI adalah satu-satunya super food yang ada di dunia ini. Keajaiban ASI adalah mampu memberikan nutrisi sesuai kebutuhan gizi sang bayi. Inilah pentingnya Isi Piringku untuk Ibu menyusui, agar kualitas ASI terjaga.

Setelah dua tahun masa pemberian ASI berakhir inilah pemenuhan gizi anak hanya didapatkan dari makanan dan minuman sehari-hari. 



Sebelum melakukan beribu cara untuk membujuk anak agar mau mengkonsumsi makanan yang kita sediakan, hendaknya sebagai Ibu kita harus paham terlebih dahulu apa yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dan berapa jumlahnya agar memenuhi kebutuhan itu. 


 
Gambar diatas adalah gambar tumpeng gizi seimbang. Dari tumpeng tersebut kita dapat mengetahui bahwa setelah kebutuhan akan air minum, proporsi terbesar diisi oleh makanan pokok. Makanan pokok adalah makanan yang mengandung karbohidrat. Selain nasi putih makanan pokok dapat berupa nasi jagung, singkong, bihun, roti dan biscuit terutama yang terbuat dari gandum utuh, kentang, sagu bihun dan lain-lain. Kemudian diikuti sayur dan buah yang jumlahnya harus lebih banyak daripada lauk pauk yang mengandung protein nabati dan hewani. 

Ibu Qonita Rachmah, S.Gz., M.Sc (Nutr & Diet), dalam kelas Bunda SGM Surabaya memperkenalkan konsep isi piringku. Dimana dalam satu kali makan terdiri atas ½ bagian buah dan sayur. Sedangkan setengah bagiannya lagi terbagi menjadi 2/3 bagian adalah makanan pokok dan 1/3nya adalah lauk pauk. Nah dengan cara ini kita jadi lebih mudah membayangkan proporsi makanan yang akan kita berikan pada si kecil bukan? 




Dan untuk memenuhi kebutuhan gizinya, hendaknya anak makan teratur sebanyak 3 kali dalam sehari dan diselingi oleh jajanan sehat yang lebih baik dibuat sendiri. 

Anak terkadang menolak sayur atau buah yang kita sediakan, bosan katanya. Hal ini ada untungnya juga lo, karena dengan demikian ibu jadi dituntut untuk lebih kreatif menyiapkan menu lainnya yang berarti membuat masakan dari bahan yang berbeda. 

 
Masing masing bahan makanan itu mengandung nutrisi yang berbeda. Dengan mengkonsumsi berbagai jenis makanan sama artinya dengan memasukkan berbagai macam nutrisi pada tubuh anak. Perlu diingat juga, bahwa nutrisi yang masuk pada tubuh anak juga harus seimbang dengan energy yang dikeluarkan. Jika terlalu banyak nutrisi yang masuk, sementara anak kurang bergerak akan mengakibatkan obesitas. Dan obesitas ini meningkatkan potensi anak terserang penyakit degenerative seperti diabetes, jantung, stroke dan lain-lain. Salah satu cara agar anak aktif bergerak adalah dengan mengurangi penggunaan gadged. 


 
Nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh secara garis besar ada dua macam. Yaitu makronutrient dan mikronutrient. Untuk makronutrient itu berupa karbohidrat, protein dan lemak yang dapat kita peroleh melalui makanan sehari hari. 
 
Sedangkan mikronutrient ini jenisnya ada banyak, dibutuhkan hanya sedikit namun harus terpenuhi setiap harinya. Mikronutrient ini termasuk didalamnya adalah berbagai jenis vitamin dan mineral. Kekurangan mikronutrien ini dapat mengakibatkan penyakit sesuai dengan kekurangannya. Misalnya kekurangan zat besi dapat mengakibatkan anemia. Jika terserang anemia, anak akan lemah, letih dan lesu. Kekurangan zat yodium dapat mengakibatkan gondok, kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan gusi berdarah dan sariawan, mimisan, rambut kering dan mudah rontok serta luka yang tak kunjung sembuh. 
 
Contoh diatas hanya sebagian kecil saja akibat dari kekurangan mikronutrient , padahal masih banyak lagi macam macam mikronutrient yang belum saya sebutkan. Tak perlu risau, anak akan kekurangan nutrisi. Tetap berikan makanan yang bervariasi dengan gizi seimbang, dan untuk memenuhi kebutuhan mikronutrientnya, anak juga bisa diberi susu pertumbuhan. 

Karena dalam susu pertumbuhan itu terdapat zat nutrisi seperti Kalsium, Protein, Karbohidrat,minyak ikan, Omega 3, Omega 6, Zink, Vitamin A, Vitamin C, Vitamin B, Vitamin D dan masih banyak lagi. Dengan mengkonsumsi susu pertumbuhan dua kali sehari maka kebutuhan mikronutrient anak akan tercukupi. Semua anak menyukai susu bukan? 


 
Nah, dengan gizi yang terpenuhi, olah gerak yang cukup dan lingkungan yang sehat maka anak-anak Indonesia dapat menjadi Generasi Maju yang cerdas dan kreatif. Tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya serta memiliki rasa percaya diri yang tinggi sehingga menjadi anak yang mandiri dan mudah bergaul dengan teman-temannya seperti harapan kita semua. Yuk "Isi Piringku" dengan gizi seimbang! 




ILM Isi Piringku


ILM Isi Piringku


Video ILM Isi Piringku ini merupakan iklan layanan masyarakat sebagai kampanye pola makan sehat untuk memenuhi gizi seimbang kepada masyarakat. Isi Piringku sendiri merupakan slogan pengganti dari 4 Sehat 5 Sempurna. Dalam video tersebut juga menekankan untuk membatasi gula, garam dan lemak dalam konsumsi sehari hari.









Isi Piringku Pecahkan Rekor MURI



Baru-baru ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI berhasil memecahkan rekor dunia dan mendapatkan penghargaan dari MURI dengan menggelar acara makan bersama sesuai porsi “Isi Piringku”. Acara makan bersama tersebut diadakan sebagai bagian dari puncak perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54 dan berhasil menarik sebanyak 3.284 warga Jakarta untuk ikut serta. Dengan menggelar acara makan bersama ini, Menteri Kesehatan Nila Moeloek berharap masyarakat bisa lebih mengenal lagi tentang porsi makan yang ideal. Nah, sebenarnya seperti apa sih konsep “Isi Piringku” yang dicanangkan oleh Kemenkes ini? Yuk, simak penjelasannya di sini.

Meninjau Ulang 4 Sehat 5 Sempurna


Selama ini, kebanyakan masyarakat Indonesia mengenal slogan “4 Sehat 5 Sempurna” sebagai pedoman untuk memenuhi gizi yang seimbang. 4 Sehat 5 Sempurna terdiri dari makanan yang mengandung 4 sumber nutrisi, yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur-sayuran, buah-buahan, dan disempurnakan dengan susu. Namun, konsep 4 Sehat 5 Sempurna yang dulu sempat digaungkan oleh pemerintah ini ternyata sudah dianggap tidak lagi sesuai, karena pedoman makan ini malah bisa menjadi tidak sehat bila porsi dan gizinya tidak seimbang. Misalnya, bila seseorang menerapkan 4 Sehat 5 Sempurna, tapi dengan porsi nasi yang lebih banyak dari lauk dan sayur, maka orang tersebut tidak akan mendapatkan manfaat kesehatan seperti yang diharapkan.

Selain itu, pedoman makan yang satu ini juga seolah-olah mengharuskan nasi sebagai makanan yang harus selalu ada dalam pola makan sehat. Padahal, ada banyak makanan berkarbohidrat lain yang lebih sehat dan bisa dijadikan sebagai pengganti nasi. Misalnya, kentang, jagung, singkong, dan umbi-umbian lainnya. Begitupun dengan keberadaan susu dalam pedoman 4 Sehat 5 Sempurna dianggap belum tentu cocok dikonsumsi semua orang, terutama bagi yang memiliki intoleransi laktosa.


Kenalan dengan Isi Piringku


Menanggapi hal tersebut, akhirnya Kementerian Kesehatan mulai memperkenalkan slogan “Isi Piringku” sebagai pengganti slogan “4 Sehat 5 Sempurna” untuk pedoman makan sehari-hari guna memenuhi gizi seimbang. Konsep Isi Piringku adalah satu piring makan yang terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein. Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat membatasi konsumsi karbohidrat serta lebih banyak mengonsumsi serat dan vitamin, sehingga risiko masalah kesehatan, seperti diabetes dan obesitas pun bisa berkurang.

Selain membatasi porsi makanan, Isi Piringku juga menekankan pentingnya membatasi gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari. Jumlah takaran gula paling banyak yang bisa dikonsumsi seseorang dalam sehari adalah empat sendok makan, garam satu sendok teh, dan lemak atau penggunaan minyak goreng maksimal lima sendok makan.

Dalam perkembangan ilmu gizi yang baru, pedoman “4 Sehat 5 Sempurna” pun berubah menjadi pedoman gizi seimbang yang terdiri dari 10 pesan tentang menjaga gizi. Dari 10 pesan tersebut, dikelompokkan lagi menjadi empat pesan pokok, yaitu untuk menjaga pola makan gizi seimbang, minum air putih yang cukup, beraktivitas fisik minimal selama 30 menit per hari, serta mengukur tinggi dan berat badan yang sesuai untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh.

Pedoman makan yang dicanangkan oleh Kemenkes ini diharapkan dapat mencegah timbulnya gizi buruk atau malnutrisi serta memberikan masyarakat Indonesia rekomendasi diet yang sehat. Dengan adanya program baru ini, diharapkan kamu bisa lebih peduli lagi terhadap kesehatan diri sendiri dan keluarga. Jadi, coba cek lagi, apakah isi piringmu sudah memenuhi gizi yang seimbang?







Festival Kuliner dan Pemecahan Rekor Makan Bersama Bekal ''Isi Piringku'' Warnai Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-54

Jakarta, 18 November 2018



Sehat berawal dari ''isi piringku''. Zat-zat yang terkandung di dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi membawa pengaruh terhadap sistem tubuh. Maka tidak salah bila dikatakan bahwa pola asupan makanan menentukan status kesehatan seseorang.

Makan bukan untuk sekadar kenyang, tetapi perlu memenuhi kebutuhan nutrisi dan menjaga kesehatan tubuh. Karena itu, masyarakat hendaknya memahami pedoman gizi seimbang yang saat ini disebut dengan istilah ''Isi piringku''. Dalam satu porsi sajian, sayur-sayuran dan buah-buahan hendaknya memiliki porsi separuh bagian piring setiap makan. Sementara itu, separuh bagian priring lainnya diisi dengan makanan pokok sumber karbohidrat dan lauk-pauk yang banyak mengandung protein.

Karena itu, Kementerian Kesehatan RI terus menerus mengkampanyekan ''Isi Piringku'' agar diketahui dan dipahami, sehingga masyarakat dapat membiasakan diri berpola makan yang tepat agar sehat.

''Seperti kita ketahui, saat ini Indonesia tengah menghadapi beban ganda masalah gizi (double burden of nutition problem). Di satu sisi kita menghadapi masalah undernutrisi (gizi kurang, pendek/ stunting, dan kurus), namun di sisi lain kita juga dihadapkan pada masalah obesitas (kegemukan)'', tutur Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), pada acara puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54 tahun 2018 di Parkir Timur Senayan, Jakarta (18/11/2018).

Pada momen tersebut, para pegawai Kementerian Kesehatan hadir bersama keluarga dan membawa bekal dengan porsi ''Isi Piringku'' dan berupaya memecahkan target rekor 1.000 Orang Makan Bersama Bekal Isi Piringku pada Puncak HKN ke-54 tahun 2018.

Pada kesempatan yang sama, para pegawai Kementerian Kesehatan beserta keluarganya melaksanakan jalan sehat dan sepeda bersama, pelemparan bola bertuliskan ''Indonesia Bergerak'' dan talkshow kesehatan dan Isi Piringku bersama Olga Lydia. Selain itu, dilanjutkan dengan demo masak bersama chef Degan, dan festival kuliner yang diikuti 41 usaha kecil menengah yang mengajikan makanan dengan porsi isi piringku.

Untuk mencapai cita-cita bersama, Indonesia menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan di mata dunia, maka kita harus mempersiapkan generasi muda Indonesia yang unggul disetiap bidang, serta generasi yang juga sehat secara jasmani dan rohani agar mampu berkompetisi dengan negara lain di tingkat global. Untuk itu, kecukupan dan kesinambungan asupan gizi sejak masa kehamilan, usia bayi dan anak merupakan hal yang sangat penting dan sangat ditekankan ketersediaannya. Pada akhirnya, kesehatan generasi bangsa sangat ditentukan bagaimana penerapan pola makan isi piringku di setiap keluarga Indonesia.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id. (myg)