Mila kula anganggit sêrat punika, supados kawontênanipun têtuwuhan tuwin oyod-oyodan ingkang kathah paedahipun, sagêda kasumêrêpan ing akathah, dene ingkang kula wastani têtuwuhan wau kathah ingkang kaanggêp rêrungkudan kemawon, inggih lêrês ngantos sapriki jampi Jawi sampun kangge, ananging kadospundi kanggenipun sarta rekanipun angangge jampi wau, makatên ugi namanipun tanêman ingkang kangge jampi asring kadamêl wados, mila pangupadosipun katêrangan bab jampi-jampi Jawi asring botên sagêd kadugèn, sarta kawruh bab jampi-jampi wau asring ical sarêng ingkang gadhah kawruh wau tilar ing donya, awit kawruhipun dipun damêl wados.

Senin, 04 Juli 2011

Mahakarmawibhangga 3 - Mahakarmavibhangga - Mahakarmavibhanga - Mahakammavibhanga - Great Exposition of the Law of Karma - महाकर्मविभङ्ग - Mahākarmavibhaṅga

Mahakarmawibhangga 3 -  - Mahakarmavibhangga - Mahakarmavibhanga - Mahakammavibhanga - Great Exposition of the Law of Karma - महाकर्मविभङ्ग - Mahākarmavibhaṅga

MUSEUM KARMAWIBHANGGA - Arca Tak Sempurna & Relief Tak Kasatmata Candi Borobudur

Museum Karmawibhangga
Album Foto (9 foto)

Karmawibhangga merupakan nama salah satu museum yang ada di kompleks Candi Borobudur. Selain menyimpan koleksi benda purbakala, di Museum Karmawibhangga juga terdapat patung Unfinished Buddha dan foto relief yang tersembunyi di balik kaki candi.

MUSEUM KARMAWIBHANGGA
Jl. Badrawati, Kecamatan Borobudur
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
Telp: +62 293 788266
Fax: +62 293 788312


MUSEUM KARMAWIBHANGGA - Arca Tak Sempurna & Relief Tak Kasatmata Candi Borobudur

Tidak banyak orang yang tahu bahwa di Candi Borobudur terdapat panel-panel relief yang tidak bisa dilihat oleh pengunjung. Relief tersebut terpahat di dinding kaki candi yang sekarang tersembunyi di balik tatanan batu yang berfungsi sebagai penguat dasar Candi Borobudur supaya tidak melesak ke bawah. Diambil dari naskah Maha Karmawibhangga, relief tersebut menggambarkan tentang karma atau hukum sebab akibat, serta surga neraka sebagai imbalan akibat kehidupan dalam reinkarnasi. Meski relief itu tidak bisa disaksikan secara langsung di candi, setidaknya foto 160 panel relief dapat disaksikan di Museum Karmawibhangga.
Guna melengkapi cerita kunjungan ke Borobudur, YogYES pun melangkahkan kaki menuju Museum Karmawibangga yang terletak di dekat pintu keluar kawasan Taman Wisata Candi Borobudur. Tak ada tiket yang perlu dibayarkan untuk masuk ke museum ini, sebab sudah satu paket dengan tiket masuk Candi Borobudur. Memasuki halaman museum, YogYES mendapati ribuan balok batu yang tertata rapi di halaman dan sedang dibersihkan oleh petugas. Batu-batu tersebut bukan batu biasa, melainkan bagian dari Candi Borobudur yang hingga kini belum ditemukan pasangannya sehingga masih disimpan di museum.
Saat hendak masuk menuju Ruang Arca, seorang petugas yang sedang membersihkan batu berujar bahwa di dalam museum ada sebuah arca yang tidak bisa difoto. Sebagai manusia yang dibesarkan di era internet, YogYES hanya menanggapinya sambil lalu. Kami bahkan sudah melupakan ucapan itu ketika tiba-tiba saja kamera Nikon DSLR D40 ini mendadak error di Ruang Arca. Kebetulan? Entahlah, YogYES hanya mampu tersenyum kecut sambil meninggalkan ruangan itu.
Selain menyimpan foto relief Karmawibhangga, foto pemugaran kedua (1973-1983), miniatur Borobudur, arca candi Hindu, patung kepala Buddha terbesar di Indonesia, dan benda purbakala lainnya, di halaman museum juga terdapat patung yang dikenal dengan nama Unfinished Buddha. Patung tersebut merupakan patung Buddha dengan bentuk yang tidak sempurna. Beberapa ahli berpendapat bahwa Unfinished Buddha merupakan patung yang dulunya berada di relung stupa induk. Ketidaksempurnaan patung tersebut untuk melambangkan kesempurnaan Sang Buddha, namun ada orang yang berpendapat bahwa bentuknya yang tidak sempurna itu murni kesalahan pemahat. Entah hipotesis mana yang benar, setidaknya koleksi di Museum Karmawibhangga semakin melengkapi kepingan puzzle tentang Candi Borobudur







Tidak ada komentar:

Posting Komentar